Sejarah penemuan Kompas
Kompas adalah alat yang digunakan untuk mengetahui arah mata angin. Kompas diperlukan untuk perjalanan darat, laut dan udara. Sejak dahulu kala, alat ini telah membantu pelaut dan pedagang dalam perjalanan jauh. Sebelum kompas ditemukan, pelancong berjalan dari satu tempat yang mudah diingat, ke tempat berikutnya. Pelaut bergantung pada garis-garis pantai menggunakan corak pantai sebagai penanda. Penjelajah menggunakan rasi bintang (Bintang Utara) di malam hari dan matahari di siang hari sebagai panduan berlayar. Namun, penanda ini tidak berguna ketika tertutup lapisan awan, dan banyak kapal pasti akan hilang arah. Pada awalnya Kompas selalu menunjuk ke selatan, bukan ke utara seperti yang kita kenal sekarang.
Menurut sejarah kompas digunakan pada masa Dinasti Qin (221 – 206 SM) sebelum Dinasti Qin, yaitu pada Dinasti Zhou (1046 – 221 SM), ketika orang-orang bepergian ke pegunungan ingin mencari batu, mereke selalu menggunakan sebuah alat indikator yang selalu menunjuk ke "selatan", alat ini berguna untuk menghindari tersesat ketika berada di hutan lebat. Sebelum kompas magnet ditemukan, orang Cina akan menandai titik matahari di bumi pada pagi hari dan melihat posisi kutub utara pada malam hari untuk menentukan sudut utara (timur-barat) sehingga terbentuk delapan titik mata angin (utara -selatan, Timur-Barat, Timur Laut-Barat Daya, Barat Laut-Tenggara).
Kompas magnet pertama kali ditemukan di Cina pada masa Dinasti Han (sekitar 206 SM).Pada awal penemuannya, kompas terbuat dari batu lodestone (katamite), suatu bentuk bijih magnet yang terbentuk secara alami dan selaras dengan medan magnet bumi. Sekitar tahun 1877, William Thomson, seorang warga negara Inggris, membuat kompas yang dapat diterima oleh semua negara. Ia mengoreksi kekurangan yang dihasilkan dari penyimpangan magnet karena meningkatnya penggunaan besi dalam arsitektur kapal. Alat apa pun yang memiliki batang atau jarum magnet yang dapat dengan bebas menunjukkan arah utara magnet dari magnetosfer planet sudah dapat dianggap sebagai kompas. Akhirnya, kompas tumbuh dari waktu ke waktu dengan bentuk yang berbeda seperti kompas jam, kompas analog dan lainnya. Sistem kerja kompas yakni apabila mendekati kutub utara ataupun kutub magnetik selatan, maka kompas tidak akan berfungsi. Jarumnya akan berputar tanpa tujuan dan tidak menunjuk ke arah manapun. Saat ini banyak alat navigasi canggih seperti Google Maps dan Satelit Global Positioning System (GPS) yang mana asal mulanya berasal dari kompas buatan bangsa China.
Comments
Post a Comment